Maukah anda merenung sejenak ??

on Senin, 28 Februari 2011

Dimanapun Anda berada, untuk sejenak mari kita merenung dan meresapi kehidupan yang telah kita dapatkan saat ini. Sudahkah kita bersyukur atas segala yang diberiNya dan nikmati hari ini? Mari kita perhatikan dengan seksama beberapa keadaan dibawah ini, lihat dan rasakanlah dgn hatimu , perasaanmu. . . . . 


Jika kita memiliki Gedung yang tinggi, Apartement mewah, coba lihatlah mereka.


Jikalau kita kira pekerjaan kita memalukan,  bagaimana dengan dia?



Jikalau kita kira gaji kita rendah, bagaimana dengan dia? 


Seorang sahabat adalah siapapun!




Jikalau kita kira belajar adalah membosankan, bagaimana dgn dia ? 


Ketika kita merasa putus asa, mari sejenak kita berfikir tentang pria ini ?


Masihkah kita bermalas-malasan? 




Jika kita sering "ngedumel" tentang sistem transportasi yang ada saat ini. Bagaimana dengan mereka?



Dahulu di saat kita kecil dimanja dan di sayang, Bagaimana dgn dia? nampak manjakah dia? 



Masihkah kita berfikir untuk membentak dan melawan ibu kita? 


Sudahlah kita mengasuhnya dengan baik, toh pada akhirnya kelak kita akan seperti dia, tua, renta dan pikun? 



Sempatkah kita bertindak sombong dan angkuh?? 
Padahal , kepada Nya lah kita nanti juga akan kembali kawan..

Baca Selengkapnyaa......

Foto-foto saudara kita yang di sana..

on Sabtu, 26 Februari 2011

Bersyukurlah kita dengan apa yg dikaruniakan-Nya
Masih banyak saudara kita yang di sana , 
Yang mungkin tidak pernah merasakan apa yg kita punya saat ini.. 

Kasian banget.. 

Baca Selengkapnyaa......

Video gan !

Coba gan dilihat..
Saat kita sering membuang" makanan..
Padahal masih banyak mereka yang di luar sna..
Yang kagak bisa makan seenak kita..
Miris dah kita liatny.. :(



Baca Selengkapnyaa......

Percakapan Pasangan Cowok Perjaka & Cewek Gak Perawan

on Jumat, 25 Februari 2011

http://wijisaksono.files.wordpress.com/2010/07/merayu.jpg
Sang Wanita: "Aku sudah sering dipeluk cowo lain"
Pria dengan hangatnya menjawab: "Dan aku adalah pria yang akan memelukmu dengan kasih"

Sang Wanita: "U R not my FIRST kiss"
Pria dengan senyumannya: " And U R my First Kiss "

Sang Wanita: "Beberapa cowo pernah menjamah tubuhku"
Pria dengan sabarnya mengatakan: "Yang inginku jamah adalah hatimu, rasamu"

 

Sang Wanita: "Pernah ada cowo yang melihatku naked"
Pria itu menatapnya: "Dan aku melihatmu begitu polos, suci bersih tak bernoda"

Sang Wanita: "Aku pernah petting dengan mantanku"
Pria itu memeluknya dengan sabar: "Dan aku tahu, kau tak kan seperti itu lagi"

Sang Wanita menangis, terenyuh, dan berkata:
"Aku gakkan pernah pantas untukmu!! aku udah ga perawan!!"
 
Pria itu, menatapnya dalam, memeluknya, tersenyum dan berkata:
"Aku bukan mencintai keperawananmu, yang aku cintai adalah dirimu, sepenuhnya,..."


Pesan moral : 
Janganlah kita mencintai seseorang hanya karena nafsu.. 
Tapi cobalah kita mencintai seseorang karena ketulusan..

Baca Selengkapnyaa......

Rahasia Kebahagiaan..

on Rabu, 23 Februari 2011

Ada seorang anak yatim piatu yang tak punya keluarga dan tak ada yang mencitainya. Pada suatu hari, saat ia sedang berjalan-jalan di padang rumput sambil merasa sangat sedih dan kesepian, ia melihat seekor kupu-kupu kecil terperangkap dalam semak berduri. Semakin kuat kupu-kupu itu berjuang untuk membebaskan diri, semakin dalam duri menusuk tubuhnya yang rapuh. Dengan hati-hati anak yatim piatu itu melepaskan kupu-kupu itu dari perangkapnya.

Kupu-kupu itu tidak terbang, tapi berubah menjadi peri yang cantik.
Anak kecil itu menggosok matanya karena tak percaya.

“Untuk kebaikan hatimu,” peri baik itu berkata pada si anak “Aku akan mengabulkan permintaanmu.”

Si anak kecil berpikir sejenak lalu menjawab, “Aku ingin bahagia!”

Peri itu berkata, “Baiklah,” lalu mencondongkan tubuhnya pada si anak dan berbisih di telinganya.

Lalu peri baik itu menghilang.
Saat anak kecil itu tumbuh dewasa, tak ada orang lain yang sebahagia dirinya. Semua orang menanyakan rahasia kebahagiaannya. Ia hanya tersenyum dan menjawab “Rahasia kebahagiaanku adalah aku mendengarkan nasihat seorang peri baik waktu aku masih kecil.”

Waktu ia sudah tua dan akan menemui ajal, tetangganya berkumpul di kamarnya, takut kalau rahasia kebahagiaannya akan dibawa mati.

“Katakanlah pada kami,” mereka memohon “Katakanlah apa yang dikatakan peri baik itu,”

Wanita tua cantik itu hanya tersenyum dan berkata, “Ia memberitahuku bahwa semua orang, tak peduli mereka tampak semapan apapun, setua atau semuda apapun, sekaya atau semiskin apapun, mereka memerlukanku.”

Baca Selengkapnyaa......

Tetaplah Indah..

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya.

 
Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: ‘Pernahkan engkau memperhatikan kembang bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?’ Anak itu menggelengkan kepala.

‘Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari kembang bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.’ Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

‘Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuman punya satu misi yakni memberikan keindahan. Anak itu pun memahami maksud ibunya.

Sahabat,,,mungkin tidak gampang untuk menunjukkan “keindahan” kita dikala sesuatu yang berada di sekitar kita adalah kebalikannya. Namun, bukankan Tuhan Maha Menyayangi sehingga kasih-Nya masih dapat terpancar di dunia ini walau kini penuh dengan kesesakan, keputusasaan, kerusakan,,,

Dan Tuhan pun mencipta manusia dengan segala kekhasan sifat, sungguh sesuatu yang sia-sia jika selama hidup kita tak pernah memberikan “keindahan” layaknya bunga bakung itu.

Sahabat, tetaplah “INDAH” walau dunia tak lagi ramah,,,

Sahabat, tetaplah “BERMANFAAT” bagi siapapun, karena dengan siapa lagi kita hidup di Dunia….

Sahabat, tetaplah tersenyum,

Baca Selengkapnyaa......

Tujuh Patah Kata..

Aku tahu aku berbeda dari anak-anak lain. Dan aku amat membencinya. Ketika aku mulai bersekolah, teman-teman selalu mengejekku, maka aku semakin tahu perbedaan diriku. Aku dilahirkan dengan cacat. Langit-langit mulutku terbelah.Ya, aku adalah seorang gadis kecil dengan bibir sumbing, hidung bengkok, gigi yang tak rata. Bila berbicara suaraku sumbang, sengau dan kacau. Bahkan aku tak bisa meniup balon bila tak kupejet hidungku erat-erat.

Jika aku minum menggunakan sedotan, air akan mengucur begitu saja lewat hidungku.
Bila ada teman sekolahku bertanya, “Bibirmu itu kenapa?” Aku katakan bahwa ketika bayi aku terjatuh dan sebilah pecahan beling telah membelah bibirku.

Sepertinya aku lebih suka alasan ini daripada mengatakan bahwa aku cacat semenjak lahir. Saat berusia tujuh tahun aku yakin tidak ada orang selain keluargaku yang mencintai aku. Bahkan tidak ada yang mau menyukaiku.

Saat itu aku naik ke kelas dua dan bertemu dengan Bu Anita . Aku tak tahu apa nama lengkapnya. Aku hanya memanggilnya Bu Anita . Beliau berparas bundar, cantik dan selalu harum. Tangannya gemuk. Rambutnya coklat keperakan. Matanya hitam lembut yang senantiasa tampak tersenyum meski bibirnya tidak. Setiap anak menyukainya. Tetapi tak ada yang menyintainya lebih daripada aku. Dan aku punya alasan tersendiri untuk itu.

Pada suatu ketika sekolah melakukan test kemampuan pendengaran; yaitu mendengar kata yang dibisikkan dengan satu telinga ditutup bergantian. Terus terang sulit bagiku untuk mendengar suara-suara dengan satu telinga. Tidak ada orang yang tahu akan cacatku yang satu ini. Aku tak mau gagal pada test ini lalu menjadi satu-satunya anak dengan segala cacat di sekujur tubuhnya.

Maka aku mencari akal untuk menyusun rencana curang.
Aku perhatikan setiap murid yang ditest. Test berlangsung demikian: setiap murid diminta berjalan ke pintu kelas, membalikkan tubuh, menutup satu telinganya dengan jari, kemudian bu guru akan membisikkan sesuatu dari mejanya tulisnya. Lalu murid diminta untuk mengulangi perkataan bu guru. Hal yang sama dilakukan pada telinga yang satunya. Aku menyadari ternyata tak ada seorang pun yang mengawasi apakah telinga itu ditutup dengan rapat atau tidak. Kalau begitu aku akan berpura-pura saja menutup telingaku. Selain itu aku tahu dari cerita murid-murid yang lain bu guru biasanya membisikkan kata-kata seperti, “Langit itu biru” atau “Apakah kau punya sepatu baru?”.

Kini tiba pada giliran terakhir; giliranku. Aku berjalan ke luar kelas, membalikkan tubuh lalu menutup telingaku yang cacat itu dengan kuat tetapi kemudian perlahan-lahan merenggangkannya sehingga aku bisa mendengar kata-kata yang dibisikkan oleh bu guru. Aku menunggu dengan berdebar-debar kata-kata apa yang akan dibisikkan oleh Bu Anita. Dan Bu Anita, bu guru yang cantik dan harum, bu guru yang aku cintai itu, membisikkan tujuh buah kata yang aku telah mengubah hidupku selamanya. Ia berbisik dengan lembut, “Maukah kau jadi putriku, wahai gadis manis?” Tanpa sadar aku berbalik, berlari, memeluk bu Anita erat-erat, dan membiarkan seluruh air mataku tumpah di tubuhnya.

Baca Selengkapnyaa......

Siapakah aku?

Aku adalah teman sejatimu, 

Aku adalah penolongmu yang paling hebat, Juga adalah bebanmu yang paling

berat.

Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.

Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu

Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan kepadaku dan
aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.

Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu menghendaki
sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan mengerjakannya secara
otomatis.

Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua orang
pecundang.

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah
intelegensi manusia.

Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur, tidak
ada bedanya bagiku.

Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku akan
menempatkan dunia dibawah kakimu.

Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.

Siapakah aku?

Aku adalah “Kebiasaan”.

Pesan moral :
Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat dengan
komitmen yang tinggi.

Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang dikuatkan
oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan komitmen anda akan
mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif singkat.

Comment yaa ^.^

Baca Selengkapnyaa......

Renungan Malam..

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Kasih sayang ibu yang secara rutin kita dapatkan tak sadar sering kita lupakan

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ”Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai. “Tidak apa-apa, aku hanya terharu” jawab Ana sambil mengeringkan air matanya. “Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata, “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja; tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir.

Pesan moral :
Segala sesuatu kan terasa bila kita sudah tak bersamanya, bila ia hilang dari keseharian kita, kala kita masih berkumpul bersama sering kita tak bisa merasakan sebuah kebaikan bahkan pengorbanan, seolah menjadi sesuatu yang biasa dan lumrah

Sumber cerita: motivation-live.blogspot.com

 

Baca Selengkapnyaa......

Renungan Siang..

on Selasa, 22 Februari 2011

Andi , Pimpinan sebuah perusahaan di Jkt, 
tiba di rumahnya jam 9 malam. 

Tak seperti biasanya anaknya, Nina, umur 9 th membukakan pintu untuknya. 
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. 

"Kok, blum tidur?" sapa Andi 

"Aku nunggu Papa pulang, 
sbab aku mau tanya, 
Berapa sih gaji Papa?" 

"Kamu hitung ya.. 
Tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000, 
tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, 
kadang Sabtu masih lembur. 
Berapa gaji Papa hayo?" 

"Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 u/ 10 jam, 
berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong" 

"Wah, pinter kamu. 
Sekarang cuci kaki, terus tidur ya.." 

"Papa, aku boleh pinjam 5.000 gak?" 

"Sudah, gak usah macama-macam.. 
Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.." 

"Tapi Papa…" 

"Papa bilang tidur!" 

Nina pun lari menuju kamarnya sedih. 

Usai mandi, 
Andi menyesali kekesalannya, 
menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang 15.000 

Sambil mengelus kepala Nina, Andi berkata, 
"Maafin Papa ya.. 
Papa sayang sama Nina.. 
Tapi buat apa sih minta uang sekarang? 

"Papa, aku gak minta uang. 
Aku hanya pinjam, 
nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini." 

"lya, iya, tapi buat apa?" 

"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit aja. 
Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. 
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. 
Aku buka tabunganku hanya ada 15.000... 
Karna Papa 1 jam dibayar 40.000, 
maka setengah jam aku harus ganti 20.000.. 
Duit tabunganku kurang 5.000, 
makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Nina polos 

Andi pun terdiam. 
Ia kehilangan kata-kata. 
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dgn haru. 

Dia baru menyadari, 
ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, 
tak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya. 

PESAN MORAL 
"Bagi dunia kau hanya seseorang, 
tapi bagi seseorang kau adalah DUNIA-nya" 

^.^ Comment yaa..

Baca Selengkapnyaa......